Bangke Maong

Luluhkan Hati Rakyat

Denpasar, koran bali pos– Berkat keris Bangke Maong, pemimpin dan rakyat pegunungan di tepi danau Batur menjadi luluh hatinya. Mereka yang sebelumnya membuat onar, bersedia diajak berdoalog dan akhirnya situasi menjadi aman.

Demikian penggalan cerita yang dibawakan Topeng Panca, duta Kabupaten Badung dengan lakon Bangke Maong pada PKB ke-36 di Kalangan Ratna Kanda, Taman Budaya Denpasar, Kamis (3/7) lalu. Pementasan yang berdurasi sekitar dua jam itu, mendapat sambutan hangat pengunjun.

Kisah itu bemula, ketika Dalem Gelgel di Klungkung merasa terusik karena ketentraman terganggu di daerah pegunungan terutama di tepi Danau Batur. Dalem lalu mengutus patihnya Sira Arya Sentong untuk mencari tahu, mengapa kekacauan itu terjadi di sana. Sebelum tiba di Songan, Arya Sentong melakukan yoga samadhi di Pura Ulun Danu. Bhatara Ulun Danu berkenan memberikan anugerah kepada Arya Sentong berupa keris bertuah bernama Bangke Maong.

Berkat Bangke Maong itulah, Arya Sentong berhasil meluluhkan hati pemimpin dan rakyat Songan. Penduduk di sana menjadi kasih dan bersedia diajak berdialog. Atas pertanyaan Arya Sentong, penduduk Songan mengutarakan, bahwa mereka memohon kepada Dalem agar melakukan penertiban terhadap desa pakraman, banjar, subak, dan pura. Sebagai raja, Dalem Gelgelpun menyanggupi untuk memenuhi permintaan itu.

Topeng Panca itu didukung lima penari yakni I Gusti Ngurah Ketut Artawan, Anak Agung Gede Rahma Putra, Ngurah Semadi, Ngurah Januarta dan Ketut Nuada. Pembina tabuh I Wayan Sumayasa dan Gusti Ngurah Ardana. Bertindak sebagai koodinator yakni Wayan Griya S.Sn.006.