Relawan De Gadjah–AGP Gelar Pasar Murah

DENPASAR, Pos Bali – Sekitar seribu warga Perumnas Monang–Maning. Minggu (14/12) kemarin menyerbu pasar murah yang digelar  Relawan De Gadjah yang bekerjasama dengan Artha Graha Peduli (AGP), di Banjar Buana Shanti, Desa Tegal Kertha, Denpasar Barat.  Dalam waktu yang cukup singkat, sekitar 1.200 paket sembako murah ludes terjual.

Warga Monang–Maning begitu antusias menyambut pasar murah AGP–Relawan De Gadjah ini, dimana atrian sudah terlihat sekitar pukul 09.00 Wita ketika kegiatan ini dibuka. Maklum saja, paket sembako berisi dua kg beras C4 super, satu liter minyak goreng, satu kg gula pasir dan empat mie instan dijual dengan harga Rp 25 ribu, cukup membuat masyarakat tertarik.

Penggagas acara, Made Muliawan Arya yang akrab disapa De Gadjah mengatakan, kegiatan ini dilakukan untuk memperingati ulang tahun Relawan De Gadjah yang pertama. Dalam kegiatan pasar murah ini, pihaknya menggandeng Artha Graha Peduli (AGP) yang menyediakan 1.200 paket sembako dengan harga murah. “Kalau harga normal, paket sembako ini harganya Rp 55 ribu. Tapi di pasar murah ini kami jual dengan harga Rp 25 ribu,” ujar Wakil Ketua DPRD Denpasar didampingi Ketua penyelenggara pasar murah, Ketut Roby Bagiasa.

Dengan kegiatan pasar murah, De Gadjah berharap bisa membantu warga khususnya warga yang kurang mampu. Kegiatan ini juga merupakan bentuk kepedulian Relawan De Gadjah kepada masyarakat sekitar. “Tadi saya lihat apresiasi masyarakat terhadap pasar murah ini sangat tinggi. Bahkan, hanya dalam waktu tiga jam, 1.200 paket sembako yang kami jual langsung ludes,” ujar politisi Gerindra ini.

“Semoga dengan kegiatan ini bisa membantu masyarakat dan menunjukkan komitmen serta kepedulian kami kepada masyarakat,” pungkas pria bertubuh atlestis ini.

Koordinator pasar murah dari Artha Graha Peduli, Agus Arnawa mengatakan, dalam kegiatan ini pihaknya menyeleksi ketat setiap warga yang akan membeli paket sembako. Ini untuk menghindari adanya penimbunan dan pembelian ganda. “Jadi setiap orang yang datang akan didata dan diverifikasi dengan cara, pembeli difoto dan juga  KTP-nya. Jadi kalau ada warga yang membeli dua kali akan ketahuan,” jelasnya.gab