Gugah Orang Muda Rawat Hutan Bakau

DENPASAR, Pos Bali – Artha Graha Network melalui anak perusahaan, Bank Artha Graha, bekerjasama dengan Forum Peduli Mangrove (FPM), dan Komunitas Obrolan Orang Foto menggelar lomba foto, di kawasan Taman Hutan Rakyat, Ngurah Rai di Suwung, Denpasar Selatan, Minggu (23/11). Lomba foto tersebut, mengusung tema “Mangrove for Every One Save and Comfort” diikuti 60 orang dari Komunitas Obrolan Orang Foto yang sebagian besarnya anak-anak muda penggemar fotografi

Kordinator Bank Artha Graha (BAG) Bali-Nusra, Hendrik Horas, mengatakan, masyarakat harusnya peduli dengan hutan mangrove karena mampu menciptakan keseimbangan alam secara berkelanjutan. Hutan mangrove lanjut Hendrik, merupakan perisai untuk mencegah abrasi, menumbuhkan pulau-pulau kecil dan menangkal tsunami, habitat flora dan fauna serta menjernihkan air laut. “Tanaman mangrove semuanya bisa bermanfaat. Bisa untuk obat-obatan. Kalau buanya diolah bisa jadi manakan dan minuman yang menyegarkan,”kata Hendrik Horas.

Wakil Ketua FPM, Wayan Muka dalam sambutan menegaskan, pihakny tetap berkomitmen untuk menanam, merawat dan memelihara mangrove yang ada di Bali khususnya di Denpasar dan Badungh. Menurutnya luas hutan mangrove dari Sanur hingga Tanjung Benoa mencapai 1373 hektar.

“FPM yang dideklarasikan sejak Juni tahun 2013 konsisten untuk melestarikan hutan mangrove yang ada di kawasan tersebut, dengan merawat dan memeliharanya dengan cara membersihkan sampah yang berserakan di kawasan itu. Kami juga memberi pelatihan dan pembinaan masyarakat di sekitar hutan mangrove untuk memanfaatkan mangrove tersebut sebagai sumber penghasilan masayarakat setempat,”kata Wayan Muka

Menurut Wayan Muka, FPM memperkejakan 128 relawan yang secara rutin membersihkan sampah yang berserakan di sekitar Mangrove, mulai dari Tanjung Benoa, Nusa Dua, Jimbaran, Kedonganan, Tuban dan Sanur. “Kami tidak hanya wacana, tapi betul turun bekerja secara nyata membersihkan sampah. Termasuk juga menemukan sejumlah pelanggaran dan penyerobotan terhadap hutan mangrove yang dilakukan oknum dan kelompok tertentu,”kata Wayang Muka

Sementara Kepala UPT Tahura Ngurah Rai, Ir. Mochtar Irwan, mengungkapkan sampah memang menjadi problem utama keberlanjutan hutan Mangrove, termasuk juga penyerobotan yang dilakukan oleh oknum dan kelompok tertentu. “Kendati tidak menjadi tupoksi kami, namun kami selalu bekerja sama dengan masyarakat khususnya FPM untuk membersihkan sampah-sampah yang ada di mangrove. Hutan Mangrove ini mesti dijaga, karena menjadi paru-paru Kota Denpasar dan Badung,”kata Mochtar Irwan 003