DPRD Badung Soroti Peninggian Jalan Sunset Road

Kondisi di Jalan Sunset Road, tepatnya di lokasi peninggian badan jalan dengan beton, terlihat jarak antara taman dan badan jalan begitu dekat.

SEMINYAK, KORAN POS BALI – Proyek peninggian badan jalan di Sunset Road Seminyak, mengundang anggota DPRD Badung angkat bicara. Pasalnya, ketinggian badan jalan dengan taman median jalan, jaraknya hampir sejajar.

Sehingga, bisa mengancam keselamatan petugas kebersihan dan pertamanan dalam bekerja, serta keselamatan si pengendara sendiri. Apalagi minimnya rambu yang dipasang, membuat kawasan tersebut menjadi rawan ketika pengendara melintas di malam hari. Seperti yang terjadi belum lama ini, seorang wisatawan meregang nyawa di lokasi tersebut saat melintas tengah malam.

Anggota DPRD Badung Dapil Kuta, I Gusti Anom Gumanti mengungkapkan, pihaknya sering mendapatkan komplain dari masyarakat, karena masyarakat sering mengalami kecelakaan di titik tersebut, terutama pada malam hari. Anehnya bukan di titik peninggian yang sering terjadi kecelakaan, namun di titik setelah peninggian. Sebab material pasir terkadang berhamburan ke tengah jalan. “Rambu-rambu tolong diperhatikan, kan sudah ada SOP-nya. Jika sudah selesai di titik tertentu, materialnya (sisa protyekred) harus dibersihkan. Ini demi keselamatan semua pihak di jalan tersebut,” terang Anom Gumanti dihubungi, Senin (5/10) kemarin.

Kendati proyek tersebut merupakan proyek pusat, namun dia mengimbau agar ada koordinasi dengan leading sector terkait, seperti DKP Badung. Pasalnya, peninggian jalan tersebut berimbas pada keselamatan pekerja DKP, jangan sampai taman menjadi terbengkalai karena takut terancam keselamatannya dalam bekerja. Selain itu, bagaimana kondisi median taman ke depan pasca proyek peninggian tersebut, apakah akan ditinggikan agar tidak membuat staf DKP Badung khawatir dalam bekerja.  “Koordinasi sangat penting agar proyek bisa pas dengan sasaran. Maksud proyek kan menanggulangi genangan banjir di sana, tapi apakah cukup ditinggikan saja? Bagaimana dengan kapasitas pembuangan air hujan di sebelah jalan?,” tanya Anom Gumanti.

Sementara Sekretaris Komisi II DPRD Badung, Wayan Luwir Wiana menegaskan, koordinasi sangat penting dilakukan terkait sinkronisasi program yang bermuara kepada kepentingan masyarakat. Kendati proyek tersebut adalah proyek pusat, namun jika sudah menyentuh ranah kabupaten tentu perlu dikoordinasikan. “Jangan alasannya pengerjaan proyek sebelumnya tanpa koordinasi, lakukan koordinasi secepatnya koordinasi dengan pusat. Tidak bisa melangkah sendiri-sendiri, semua pihak harus saling berkoordinasi,” pinta Luwir.

Pihaknya mendorong agar instansi terkait di Pemkab Badung segera berkoordinasi memastikan peninggian median taman. Sebab kondisi badan jalan yang sudah mengalami peninggian, harus diimbangi dengan peninggian median taman. “Jika peninggian badan jalan tidak diimbangi dengan peninggian median taman, tentu itu harus segera disikapi demi menjamin keamanan pengendara dan petugas DKP Badung yang bertugas di sana. Jika terjadi kebuntuan, kami siap memediasi jika dibutuhkan” paparnya.

Terkait rambu lalu lintas di proyek tersebut, dia menekankan agar setiap proyek harus diisi dengan petunjuk yang terpasang. Jangan sampai akibat proyek yang minim rambu lalu-lintas, hal itu malah mengancam pengendara yang melintas. Apalagi kawasan tersebut diketahuinya sering dilalui wisatawan mancanegara. “Kami belum ada rencana Sidak ke sana, kami masih menunggu langkah koordinasi dari DKP ke depan,” pungkasnya. 023