Nyepi, Tol Bali Mandara Tutup

POS BALI/023

Ruas titik Jalan Tol Bali Mandara menuju Nusa Dua.


BADUNG, POS BALI – Kendati PT Jasamarga Bali Tol (JBT) hanya melayani pengendara emergency yang melintas di Jalan Tol Bali Mandara (JTBM) saat Nyepi, dengan surat rekomendasi desa adat dan dikawal pecalang desa terkait. Namun selama ini, ternyata tidak ada satu pun pengendara yang melintas karena emergency, baik itu karena sakit maupun melahirkan dan lainnya.

Tahun lalu memang tidak ada yang lewat emergency, jika ada yang lewat lampu penerangan jalan tetap harus dimatikan. Kebijakan itu merujuk Surat Edaran Gubernur Bali No 003.01/5562/BKD tanggal 1 Oktober 2015, tentang hari Libur Nasional Cuti Bersama dan Dispensasi Hari Raya Suci Hindu di Bali tahun 2016, terang Direktur Teknik PT Jasamarga Bali Tol, Rismarture Sidabuntar, Jumat (4/3).

Hal tersebut juga sebagai wujud dukungan JBT terhadap hari raya Nyepi Tahun Saka 1938, dalam rangka turut melestarikan nilai budaya dan kearifan lokal. Kendati JBT menutup aktivitas JBTM, dari hari Rabu 9 Maret 2016 mulai pukul 00.00 Wita (Selasa 8 Maret 2016 pukul 24.00 Wita) dan akan dibuka pada hari Kamis 10 Maret 2016 mulai pukul 07.00 Wita. Namun hal tersebut tidaklah membuat sistem operasional tol lumpuh total. Sistem JBT tidak akan dimatikan dan tetap dijalankan, terkecuali lampu penerangan yang diupayakan untuk dimatikan semua.

Kami tutup selama 31 jam, jika emergency tetap kita layani. Tapi sistemnya tetap menyala dan yang melintas tetap dikenakan biaya, semua gardu kami buka, sehingga memudahkan pembayaran dengan E-Toll atau tunai. Personel masingmasing gerbang kami siapkan lima orang, semua unit juga kami siagakan, tapi itu sifatnya stand by di gardu untuk menjaga properti,papar Rismartur.

Terkait penutupan sementara tol, Selasa pukul 24.00 Wita, hal tersebut akan didahului dengan sterilisasi sebelum pemasangan barikade. Petugas akan sweeping di tol dan bawah tol untuk memastikan tidak ada pengendara yang masih melintas saat tol ditutup. Jika ada pekerja yang masih ingin lewat setelah 24.00 Wita, kami imbau agar menggunakan jalur umum.

Kepala Divisi Operasi JBT, Ahmad Izzi menambahkan, dari tiga kali JTBM ditutup sementara saat Nyepi, pihaknya terus mengevaluasi agar PT Jasa Marga bisa mendukung penuh pelaksanaan Nyepi. Diakuinya, saat Nyepi Tahun 2014, masih ada sinyal lampu penangkal petir yang menyala. Hal itu ke depanya dievaluasi agar bisa meminimalisir cahaya sinar tersebut. Selain itu tahun 2015 sinar infrared dari kamera CCTV juga menyala, sehingga itu juga dievaluasi agar diminimalisir sinarnya. Di Tol ada 24 CCTV 24. Sedangkan penangkal petir semua gerbang dipasang, cuma Ngurah Rai yang dipasangi lampu, ujar Izzi.

Selama Nyepi sekitar Rp 275 Juta potensi pemasukan tol hilang, dari 60 ribu kendaraan yang melintas selama 31 jam. Namun pihaknya mendapat suatu penghematan biaya sekitar RP 15-20 Juta, akibat penghematan pemakaian listrik dari JPU dan sistem di tol. 023