Sinergi BPS dan BKKBN

Gubernur Minta Pemda Serius Tangani Pertambahan Penduduk

DENPASAR, Pos Bali — Gubernur Bali, Made Mangku Pastika meminta Pemerintah Daerah serius menangani pertambahan penduduk di Provinsi Bali. Hal ini disampaikan Pastika saat menerima audensi dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali dan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di Ruang Rapat Kantor Gubernur Bali, Kamis (3/6). “Saya minta Pemerintah Daerah dan Kabupaten mengambil langkah serius untuk menangani pertambahan penduduk di Bali yang tidak terkendali agar ke depan tidak menjadi malapetaka untuk kita”, tegasnya

Kecemasan Pastika akan laju pertambahan penduduk di Bali ini sangat beralasan karena didasarkan pada laporan Kepala BPS Provinsi Bali, Panusunan Siregar mengenai Desentralisasi Program Kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) di Provinsi Bali.

Dalam laporannya, Panusunan menyatakan kenaikan laju pertumbuhan penduduk di Bali yang cukup signifikan yakni dari tahun 2000 sampai 2010 yaitu dari 3.146.999 jiwa meningkat menjadi  3.890.757 jiwa. Panusunan menambahkan hal ini juga dipengaruhi oleh banyaknya masyarakat Bali pada usia produktif  (15-49 tahun) yang tidak semua mendapat pelayanan KB dan rendahnya penggunaan alat kontrasepsi di Bali yakni kurang dari 60% masyarakat yang sadar menggunakan alat kontrasepsi.

Lebih jauh, Panusunan menambahkan akan berakibat naiknya Angka Fertilitas Total (Total Fertility Rate/TFR) pada tahun 2007 hingga 2012 yakni 2,1 pada tahun 2007 2,3 pada tahun 2012, jadi bilamana ada 1 juta PUS di Bali maka akan ada sebanyak 2,3 juta anak yang dilahirkan oleh ibu-ibu Bali pada masa produktifnya. Beranjak dari fakta tersebut, pihak BPS akan bekerja sama dengan BKKBN untuk mengenalkan program Perencanaan Kependudukan dan Keluarga Berencana berbasis Geographic Information Sistem (GIS).

Dimana GIS ini adalah suatu sistem informasi yang didasarkan pada kerja komputer yang dapat menyimpan, mengelola, memanipulasi dan menganalisis data serta mengintregasikannya dengan data spasial (data geografis) sehingga objek atau atribut yang diamati dapat terlihat lebih visual. Data yang akan ditampilkan tersebut tersebut akan bagaikan kompas dan pelita sehingga akan membuat pemerintah lebih mudah untuk mengetahui kondisi kependudukan dan KB di Provinsi Bali serta penyebarluasan program Bali Mandara Jilid II.

Plt Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Bali, Dr. Humprey Apon MPA menyatakan bahwa  hal ini merupakan kerja sama pertama antara BPS dan BKKBN. Dalam sinergi dua instansi ini akan benar-benar menggarap program KB. Ia juga akan mencoba untuk mensosialisasikan dengan kabupaten/kota tentang keadaan KB saat ini sehingga desa bisa kembali mengintensifkan program KB. Dirinya meyakini, jika program KB ini berhasil tentunya juga akan memberikan kontribusi positif bagi program Bali Mandara Jilid II.

Sedangkan Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN RI, Dr Wendy Hartanto, MA mengharapkan dengan fakta dan target dengan sasaran yang tepat program ini bisa dimanfaatkan. Berkaitan dengan program Bali Mandara Jilid II, program terobosan ini bisa dimanfaatkan bagi penyebaran program bedah rumah ataupun program-program pengentasan kemiskinan yang lain, sehingga sekaligus bisa untuk pengendalian penduduk yang lebih baik lagi.

Menanggapi laporan tersebut, Pastika merespon positif program berbasis GIS tersebut. Menurutnya jika sudah berbasis makro dan mikro maka data yang didapatkan pasti lebih akurat. Lebih jauh Pastika menambahkan kelajuan penduduk juga dipengaruhi oleh kemiskinan dan banyaknya penduduk pendatang. “Jika miskin pasti bodoh, kalau sudah bodoh kelahiran pasti tidak terkendali”, pungkasnya. Ia menambahkan Pemda maupun provinsi memang harus memutuskan kelajuan penduduk tersebut, caranya adalah dengan mengentaskan kemiskinan ataupun kebodohannya. “Kita tidak boleh terlena, selama ini BKKBN sempat terlupakan, saya senang saat ini BKKBN kembali aktif”, ujarnya. Selain itu Pastika juga akan memanfaatkan banjar adat  dalam desa pakraman yang memiliki pengaruh besar untuk memfasilitasi penyebaran program KB dan program-program Bali Mandara agar cepat diterima oleh masyarakat.  ADV